Dua saudara kembar ini telah berprofesi sebagai PSK sejak usia muda hingga paruh baya. Karena konsisten dengan profesinya selama puluhan tahun, kisah hidup mereka pun diangkat ke dalam sebuah film dokumenter.
Film dokumenter yang akan diputar di New York Film Forum Festival ini menceritakan kisah hidup kakak-adik kembar Louise dan Martine. Mereka dikenal sebagai PSK tertua di distrik lampu merah di Amsterdam, Belanda.
Di trailernya yang berjudul Meet the Fokkens, yang diluncurkan Jumat (25/05/2012), diperlihatkan sisi lain dari perjuangan hidup dua wanita tersebut sejak tahun 60an. Mereka juga menguak persepsi publik yang senantiasa menjelek-jelekkan mereka namun semua pria dari berbagai suku, agama hingga kalangan tetap diam-diam menghampiri mereka untuk mendapatkan kasih sayang sesaat.
"Kami tidak merasa seperti bercinta terkecuali kami dibayar dengan jumlah yang memuaskan," ujar Louise. Sahabat anehdidunia.com ia juga menambahkan, dulu di distrik tersebut, seorang PSK akan ditegur oleh pengelola jika terlalu banyak menampilkan kulit di atas mata kaki. Sekarang ini justru seorang PSK bisa sambil berbisnis narkoba di dalam ruangannya.
Di antara mereka, kini hanya Martine yang masih aktif bekerja. Louise sudah pensiun dua tahun lalu, sejak penyakit arthritis yang dideritanya tidak memungkinkannya lagi untuk aktif bergerak di tempat tidur.
Keadaan finansial memaksa mereka untuk tetap memilih menjadi sebagai PSK di hari tua. Martine mengaku bahwa dirinya tidak bisa mengandalkan uang pensiun dari pemerintah untuk tetap hidup.
Terlihat dalam sebuah adegan, Martine sedang menerima panggilan dari seorang lelaki muda via telepon. Dalam film ini pula, diperlihatkan kisah dimana mereka harus bertahan hidup dengan jalan kabur dari mucikari yang mengontrol, kabur dari tempat penampungan para PSK hingga diperlakukan seperti barang percobaan dalam sebuah perkumpulan.
Sutradara Gabrielle Provaas dan Rob Schrode mengatakan kepada ABC News bahwa inilah kisah yang ingin mereka tampilkan. "Louise dan Martine adalah PSK Amsterdam tempo dulu: bebas, bersemangat dan tidak takut dengan siapapun. Namun sahabat anehdidunia.com meskipun prostitusi legal di Belanda, pilihan karir mereka tidak terlepas dari penilaian orang."
Kisah hidup mereka dalam film dokumenter ini diperkirakan akan memancing respon banyak orang, mulai dari yang suka mencela tanpa peduli apa yang mereka alami dalam hidup hingga tersentuh dan mendapatkan sebuah pelajaran hidup.
Dalam sebuah adegan, terlihat saudari kembar ini saling berbincang akrab, "Kamu mengerjakan pekerjaan ini, kamu adalah pelacur. Nama ini akan menempel di dirimu selamanya. Mereka akan selalu memberikan sebutan untuk dirimu, jadi terima sajalah."
Posting Komentar