Jika saja untuk sejenak menundukkan kepala, kemudian mengulurkan tangan, kemudian berkata "maafkan saya..." harus memanfaatkan sebuah momentum waktu, rasanya satu atau dua hari dalam satu tahun bukanlah waktu yang cukup untuk menghabiskan seluruh kerak kesalahan manusia, terutama saya, firdaus.
Tapi bagaimanapun, justru dengan kesadaran ini, ingin rasanya saya menengadahkan tangan ini ke muka langit dan memohonkan supaya jika puasa adalah satu dari sekian usaha terbaik kita untuk membersihkan diri, maka mohon terima puasa dan ibadah kami ya Tuhan. Keberharapanku harus selalu sejalan dengan ketakutanku kepadaMu.
Semoga jika datang lagi kesempatan ini pada kita, maka kita tidak lagi menjadikan "Maaf" sebagai Apologia atas "Dosa".
Kawan-kawan... Maafkan saya.
Semoga.. hari-hari puasa ini, bukan yang terakhir.. bagi kita.
Posting Komentar